Jakarta - Parameter Politik Indonesia melakukan survei elektabilitas tokoh
partai politik pada 23-28 Mei 2021. Tiga besar figur yang paling kuat masih
dipegang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Dalam simulasi 15 nama, elektabilitas Prabowo
sebesar 18,3 persen. Mengekor ketat di belakangnya, Ganjar 16,5 persen dan
Anies 15,1 persen.
"Kalau simulasinya 15 nama capres maka Prabowo
Subianto mendapatkan 18,3, disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5,
ada Anies Baswedan 15,1," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik
Indonesia Adi Prayitno saat rilis survei secara daring, Sabtu (5/6/2021).
Pada posisi berikutnya ada Ketua Umum Agus
Harimurti Yudhoyono di angka 7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6
persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini 5,5 persen, serta Menparekraf Sandiaga
Uno 5,4 persen.
Lalu masih muncul nama mantan Wakil Presiden
Jusuf Kalla 2,8 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2 persen,
politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu Politikus PDIP dan Ketua DPR RI
Puan Maharani hanya memiliki elektabilitas 1,7 persen. Diikut Menteri BUMN
Erick Thohir 1,3 persen, Menko Polhukam Mahfud MD 1,2 persen, serta Ustad Abdul
Somad 1,1 persen. Responden yang masih ragu/tidak menjawab sebesar 12,3 persen.
Memilih Berdasarkan
Psikologis
Bila
semakin dikerucutkan dari tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi,
hasilnya tidak terpaut jauh. Prabowo dihadapkan dengan Ganjar dan Anies
memiliki elektabilitas 24,8 persen. Ganjar 22,1 persen dan Anies 20,9 persen.
Namun masih ada yang ragu/tidak menjawab cukup besar yaitu 32,2 persen.
"Ketika sudah dirumuskan menjadi tiga besar, maka
jarak elektabilitas antar calon ini semakin tipis dan semakin dekat," kata
Adi.
Dari segi motif, responden cenderung memilih calon
presiden paling besar karena model psikologis. Yaitu berkaitan dengan hal yang
dekat dengan pemilih misal tegas, disiplin, dekat dengan rakyat dan sebagainya.
Alasan psikologis dipilih responden paling besar sekitar
36,3 persen, dibandingkan model rasional 10,5 persen dan model sosiologis
sebesar 3,2 persen.
"Motif utama masyarakat memilih capres adalah model
psikologis, sesuatu yang melekat pemilih informasi yang didapat setiap saat
misal tegas disiplin dekat dengan rakyat," kata Adi.
Survei Parameter Politik Indonesia memiliki sampel
sebanyak 1.200 responden. Survei ini dilakukan melalui wawancara telepon pada
23-28 Mei 2021. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada
tingkat kepercayaan 95 persen.
Tulis Komentar