Konsep Baru PTM dan Pendidikan Karakter

Konsep Baru PTM dan Pendidikan Karakter Keterangan Gambar : Foto: Yudi Indras saat gowes. (Dok. iNewsJateng.id)

SEMARANG, suaramerdeka.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi telah diuji coba di sejumlah sekolah di Jateng. Namun, PTM di sekolah dengan gaya kegiatan belajar mengajar yang sama saat sebelum pandemi disebut tak akan efektif. Bahkan, jika itu dilakukan maka hasilnya tak akan maksimal bagi progres pembelajaran siswa.

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto menjelaskan dengan PTM maka siswa memang bisa datang dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun, dengan keterbatasan jam belajar, interaksi antara siswa dengan siswa serta siswa dengan guru jelas membuat sekolah tak akan lagi bisa sama sebagaimana sebelum pandemi.

Melihat kondisi itu, maka konsep PTM ini tak boleh hanya menjalankan pola pendidikan sebelum pandemi. “Harus ada konsep pembelajaran baru saat PTM di masa pandemi ini,” ujar Yudi Indras usai mengikuti gowes bersama pendidik dan tenaga kependidikan dan alumni SMA 5 Kota Semarang, Sabtu (10/4).

Ia memberikan saran, karena jam PTM di sekolah itu dibatasi, maka lebih banyak diisi dengan pemberian motivasi dari guru. Motivasi bisa dari sisi pendidikan karakter, cerita sukses, perihal kepedulian, hingga soal menumbuhkan semangat belajar.

Saat pertemuan juga lebih membahas pada persoalan-persoalan mata pelajaran yang belum dipahami atau memang siswa mengalami kesulitan bab-bab tertentu.

“Materi pelajaran bisa dibagikan dan dilakukan secara daring. Jadi kalau memang ada materi yang sulit dipahami bisa ditanyakan pada saat PTM,” ujarnya.

Anggota Komisi E DPRD Jateng ini mengatakan saat ini sudah banyak materi pelajaran sekolah yang bisa dipelajari melalui internet. Jadi siswa maupun guru juga dituntut aktif untuk memanfaatkan teknologi.

Kepala SMA 5 Kota Semarang, Dr Siswanto mengatakan saat ini pihaknya tengah merumuskan konsep yang tepat untuk persiapan PTM di sekolah yang sebentar lagi dilakukan sekolah yang ia pimpin. Diakuinya, PTM di masa pandemi ini memang tidak bisa seleluasa sebagaimana sebelum pandemi.

Namun bagaimanapun, tatap muka antara guru dan siswa itu penting. “Peran guru itu tak tergantikan. Memberikan motivasi, membimbing dan mengarahkan. Maka saat ini kami mencari format pembelajaran yang tepat dan terbaik bagi siswa,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir mantan Kepala sekolah SMAN 5 Semarang, Titi Priyatiningsih.

*Berita ini dibuat dan diterbitkan oleh SuaraMerdeka.com dengan judul "Konsep Baru PTM di Sekolah Perlu Diperbanyak dengan Pendidikan Karakter", pada Sabtu, 10 April 2021.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)