Era Baru Pertanian, Sudaryono siap bawa HKTI Aktif Berperan dalam Pemerintahan

Era Baru Pertanian, Sudaryono siap bawa HKTI Aktif Berperan dalam Pemerintahan Keterangan Gambar : Penyerahan pataka HKTI dari Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon kepada Ketua Umum DPN HKTI terpilih, Sudaryono di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Semarang - Ketua Umum DPD Gerindra Jawa Tengah yang juga Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak seluruh jajaran Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk mengambil peran aktif dalam mendukung program pemerintah.

Ia menegaskan momentum Munas harus menjadi awal baru bagi HKTI untuk menjadi lebih kuat dan strategis, tidak hanya sebagai organisasi petani, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan.

"Saya mengajak Bapak dan Ibu semua yang ada di HKTI, baik di DPN, di Dewan Penasehat, di Dewan Pakar, dan juga termasuk HKTI yang ada di daerah. Kita harus punya peran aktif. Bagaimana caranya? harus punya visi, ikut bersama-sama dengan kita, dan menjalankan atau mengeksekusi," kata Sudaryono dalam Sarasehan Musyawarah Nasional X HKTI dan Kongres Tani Indonesia, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyebutkan HKTI kini telah memasuki era baru dengan bersatunya berbagai faksi dalam tubuh organisasi.

Dia menuturkan, ini menjadi tonggak penting yang menandai komitmen bersama untuk menjadikan HKTI lebih kuat dan tidak terpisah dari kebijakan pemerintah.

"Dulu HKTI selalu terpisah dengan pemerintah.Kita ingat dari Munas-Munas yang terdahulu selalu, kalau Munas selalu susah cari ongkosnya. Hari ini adalah lembaran baru yang baik bagi HKTI," ujarnya.

Ia menekankan, HKTI tidak boleh hanya sekadar hadir, tapi harus menunjukkan kontribusi nyata. Salah satunya adalah dengan menyelaraskan program kerja HKTI dengan program strategis pemerintah, terutama di sektor pertanian.

Sudaryono mendorong HKTI untuk tidak hanya menjadi organisasi yang bersifat seremonial. Ia menekankan pentingnya memiliki badan penelitian dan pengembangan (litbang), memproduksi benih unggul, serta menyediakan pupuk organik yang dapat dikomersialisasikan.

"HKTI yang bersatu ini akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program pemerintah sehingga harus mau, harus aktif, dan tidak boleh begini-begini saja. Kalau yang lalu mungkin kurang optimal, maka di periode yang akan datang lima tahun ini harus optimal," ujarnya.

Sudaryono juga mengusulkan agar program-program HKTI dilengkapi dengan indikator kinerja (KPI) serta pengawasan yang jelas. Setiap program harus ada mandornya, harus ada timeline, ada tanggung jawabnya.

Menutup pesannya, Sudaryono menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung HKTI dari posisinya sebagai Wamentan. Ia berharap semangat Munas bisa diterjemahkan dalam gerakan nyata yang berkelanjutan.

Disamping itu, Wamentan menekankan pentingnya memperkuat produksi pertanian nasional guna mencapai swasembada, ketahanan, dan kedaulatan pangan.

Dia menuturkan, seluruh upaya harus diarahkan pada peningkatan jumlah penanaman agar panen pun lebih melimpah. Sudaryono menegaskan bahwa inti dari ketahanan dan swasembada pangan adalah menanam sebanyak dan sesering mungkin.


Sebagian artikel ini telah tanyang di liputan6.com


Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)